Biaya maklon kosmetik menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan oleh setiap orang yang berencana untuk memulai bisnis kosmetik menggunakan jasa maklon kosmetik. Wajar saja, dalam setiap bisnis, komponen biaya memiliki peranan penting yang memberikan dampak pada berbagai aspek.
Pertumbuhan bisnis kosmetik yang terus meningkat dari tahun ke tahun membuat banyak pihak mulai melirik potensi bisnis ini. Mulai dari dokter, artis, blogger, hingga beauty vlogger, satu persatu mulai terjun ke bisnis kosmetik. Hal ini membuat persaingan dibisnis ini semakin menarik.
Minimnya informasi yang dimiliki tentang seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk maklon kosmetik tidak jarang membuat beberapa orang yang hendak memulai bisnis kosmetik justru berasumsi sendiri. Asumsi paling sering muncul adalah biaya maklon kosmetik itu mahal.
Padahal, biaya maklon kosmetik murah atau mahal adalah suatu hal yang relatif. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kesan murah atau mahal biaya maklon kosmetik yang harus dikeluarkan
Jumlah variasi produk yang akan diproduksi menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh pada besaran biaya maklon yang harus dikeluarkan oleh klien. Kebijakan masing-masing pabrik maklon kosmetik berbeda-beda, ada yang memperbolehkan klien mulai dari 1 varian produk saja, ada juga yang tidak. Kebijakan ini murni pertimbangan bisnis dari masing-masing pabrik. Akan tetapi biasanya selalu terbuka ruang untuk negosiasi.
PT Essenza Natural Indonesia sendiri memiliki kebijakan berupa tidak memberikan batasan varian produk kepada calon klien. Artinya meskipun hanya membuat 1 jenis produk untuk dimaklon, kami tetap akan memberikan pelayanan terbaik untuk setiap calon klien.
Faktor lain yang mempengaruhi besar kecilnya biaya maklon yang harus disiapkan adalah jumlah produk yang akan dipesan atau diproduksi. Pada umumnya, setiap pabrik maklon kosmetik memiliki ketentuan sendiri-sendiri mengenai jumlah pesanan minimal (Minimum Order Quantity/MOQ) untuk setiap produksi.
Biasanya, semakin banyak jumlah produk yang dipesan tiap variannya, maka harga satuan per produk akan lebih murah. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah produk yang dipesan tiap jenisnya, maka harga satuan per produk akan jatuh lebih mahal. Calon klien dapat mempertimbangankan masing-masing pilihan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi murah atau mahalnya biaya maklon kosmetik adalah komposisi bahan aktif untuk setiap jenis produk. Konsentrasi bahan aktif umumnya cukup memberikan dampak signifikan pada harga pokok produksi bagi setiap perusahaan maklon. Semakin banyak jumlah bahan aktif yang digunakan atau semakin tinggi konsentrasi bahan aktif yang dipakai akan membuat harga setiap produk semakin tinggi.
Bila pada penjelasan di atas kami memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya biaya maklon kosmetik. Besar kecilnya biaya yang harus disiapkan pada penjelasan di atas berfokus pada kuantiti, baik varian maupun angka pesanan.
Pada pembahasan ini kami akan mendetailkan komponen-komponen biaya maklon kosmetik secara keseluruhan yang harus dipersiapkan oleh calon klien. Secara garis besar, ada 4 komponen utama biaya maklon kosmetik.
Beberapa pabrik maklon kosmetik menerapkan ketentuan pengenaan biaya sample kepada klien yang hendak menggunakan jasa maklon perusahaan mereka. Sebagaimana Namanya, biaya sample digunakan pihak manufaktur untuk membuat sample produk yang diminta oleh klien. Besaran biaya ini bervariasi, mulai dari Rp 100.000,- sampai Rp 3.000.000,-.
Pengenaan biaya sample ini umumnya dibuat sebagai bentuk pengikatan komitmen untuk klien. Pembuatan sample tidak bisa dilakukan secara sembarang oleh pihak manufaktur. Sesederhana apapun produknya, sample produk tetap dibuat menggunakan SOP yang ketat.
Bahan baku yang digunakan pun tidak semuanya sudah pasti tersedia. Pihak pabrik maklon tidak jarang harus membuat permintaan bahan baku skala sample ke supplier. Terkadang pihak pabrik maklon harus membeli bahan baku karena kebijakan dari masing-masing supplier bahan baku bisa berbeda antara satu dengan lainnya.
Meskipun demikian, ada juga pabrik maklon kosmetik yang tidak mengenakan biaya pembuatan sample kepada calon klien. Hanya saja umumnya waktu pembuatan sample menjadi lebih lama.
Komponen kedua dari biaya maklon adalah biaya perizinan. Biaya perizinan merupakan komponen yang wajib disiapkan oleh calon klien dan menjadi salah satu syarat mutlak bila produk ingin dijual bebas. Perizinan yang menyangkut peredaran produk kosmetik dan skincare di Indonesia ada 2: Notifikasi Izin Edar dan Sertifikat Halal.
Notifikasi izin edar dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia sebagai tanda bahwa produk yang didaftarkan oleh pihak manufaktur laik edar. Keberadaan nomor notifikasi juga menandakan bahwa produk tersebut aman dan dibuat sesuai standar prosedur yang dapat diterima oleh BPOM serta dapat dipertanggungjawabkan dimata hukum.
Adapun sertifikat halal merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang dalam teknisnya dilakukan oleh LPPOM MUI. Untuk mendapatkan sertifikat halal produk, pihak produsen atau pabrik maklon kosmetik harus terlebih dahulu memiliki Sertifikat Jaminan Halal (SJH) untuk pabrik. SJH ini bisa didapat bila pihak pabrik telah memenuhi persyaratan dokumen dan fasilitas serta telah dilakukannya audit secara langsung oleh auditor yang ditunjuk.
Komponen ketiga adalah biaya produksi. Komponen ini merupakan komponen dengan porsi terbesar yang harus dipersiapkan oleh calon klien. Dalam biaya produksi, calon klien harus mempersiapkan biaya untuk tiga hal: bulk (semisal krim, serum, sabun), kemasan primer (botol, pot cream, tube, stiker, dll), dan kemasan sekunder (dus, pouch, dll).
Bulk produk adalah produk yang sudah selesai melewati proses produksi namun belum sampai tahap pengemasan. Sebelumnya telah dijelaskan di bagian awal tulisan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain varian produk, jumlah pesanan, dan bahan aktif yang digunakan.
Aspek lain yang harus diperhatikan oleh calon klien adalah penggunaan kemasan, baik kemasan primer maupun kemasan sekunder. Adalah hal yang lumrah dalam bisnis kosmetik dimana terkadang harga kemasan (terutama primer) lebih mahal dibanding harga bulk produk itu sendiri.
Pemilihan kemasan sangat tergantung kepada calon klien. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam memilih kemasan antara lain positioning produk yang dibangun, target pasar yang dijadikan sasaran, serta range harga yang ditetapkan.
Komponen terakhir dari biaya maklon kosmetik yang perlu diketahui adalah biaya-biaya lain selain ketiga komponen biaya yang telah disebutkan di atas. Biaya lain ini tetap perlu diperhatikan agar calon klien dapat mengatur dan menyusun anggaran untuk bisnisnya. Beberapa biaya yang harus dipersiapkan antara lain biaya untuk pengujian lab (pihak ketiga) yang memang disyaratkan oleh BPOM. Kemudian biaya transportasi dari lokasi pabrik maklon ke gudang klien. Terkait biaya terakhir, klien dapat melakukan negosiasi kepada pihak manufaktur untuk meniadakan biaya transportasi.